Selamat malam semua. Salam sejahtera untuk kita semua.
Perkenalkan nama saya Nicola Peltz Shaw sebagai FOUNDER PERTAMA dari channel @HAWLOGROUP dan seluruh sub unit yang bergabung didalamnya.
Disini ijinkan saya untuk menyampaikan beberapa hal yang perlu saya sampaikan ke seluruh subscribers dan sahabat hawlo sekalian dari @hawlogroup@shawkurir@lowellpromote@hawloreceh dan sub unit lainnya.
1. Channel HAWLO GROUP COMPANY dan seluruh sub unit nya resmi untuk TUTUP PERMANEN. Dikarenakan banyaknya kesibukan team dan seluruh pengurus yang sedang masa sibuk. Jadi kami memutuskan untuk menutup seluruh channelnya permanen.
2. Kami berterimakasih kepada seluruh partnership yang telah bekerjasama dengan kami. Dan mendukung kami sampai sekarang ini selama 4 tahun kurang lebih bersama.
3. Saya pribadi berterimakasih kepada para pengurus inti dan seluruh team, disaat saya memutuskan untuk lrp banyak perubahan yang lebih baik untuk HAWLO GROUP. Sampai bisa bertahan sampai skrg ini dan bertahan sampai saat ini. Bekerja bersama dan menjadi HAWLO TEAM Terbaik. Terimakasih banyak untuk kalian semua.
4. Saya pribadi juga berterimakasih untuk para team team terdahulu yang sudah tidak di dalam HAWLO TEAM terimakasih buat kinerja kalian selama ini. Dan terimakasih sudah memilih dan pernah bergabung bersama kami.
5. Ada satu hal yang ingin kami sampaikan. Kami akan kembali belum pasti entah itu kapan. Dan kemungkinan HAWLO GROUP akan kembali dengan nama dan juga sistem dan sebagainya yang terbaru entah itu kapan kami belum tau. Cepat atau lambat kami belum bisa kasih kepastian yang jelas. Kami berharap semoga kedepannya ada hal dan berita baik sehingga kami bisa kembali hadir di rp ini.
Dan kami mohon maaf jika selama ini kami ada buat kesalahan baik itu secara personal ataupun team dan channel. Terimakasih dan sampai jumpa.
Terimakasih buat semua pihak Ex Team, Team, Partnership, juga Subscribers ALL CHANNEL HAWLO GROUP COMPANY.
Regards,
Hawlo Group Company We are Team, and We are Family.
Selamat malam semua. Salam sejahtera untuk kita semua.
Perkenalkan nama saya Nicola Peltz Shaw sebagai FOUNDER PERTAMA dari channel @HAWLOGROUP dan seluruh sub unit yang bergabung didalamnya.
Disini ijinkan saya untuk menyampaikan beberapa hal yang perlu saya sampaikan ke seluruh subscribers dan sahabat hawlo sekalian dari @hawlogroup@shawkurir@lowellpromote@hawloreceh dan sub unit lainnya.
1. Channel HAWLO GROUP COMPANY dan seluruh sub unit nya resmi untuk TUTUP PERMANEN. Dikarenakan banyaknya kesibukan team dan seluruh pengurus yang sedang masa sibuk. Jadi kami memutuskan untuk menutup seluruh channelnya permanen.
2. Kami berterimakasih kepada seluruh partnership yang telah bekerjasama dengan kami. Dan mendukung kami sampai sekarang ini selama 4 tahun kurang lebih bersama.
3. Saya pribadi berterimakasih kepada para pengurus inti dan seluruh team, disaat saya memutuskan untuk lrp banyak perubahan yang lebih baik untuk HAWLO GROUP. Sampai bisa bertahan sampai skrg ini dan bertahan sampai saat ini. Bekerja bersama dan menjadi HAWLO TEAM Terbaik. Terimakasih banyak untuk kalian semua.
4. Saya pribadi juga berterimakasih untuk para team team terdahulu yang sudah tidak di dalam HAWLO TEAM terimakasih buat kinerja kalian selama ini. Dan terimakasih sudah memilih dan pernah bergabung bersama kami.
5. Ada satu hal yang ingin kami sampaikan. Kami akan kembali belum pasti entah itu kapan. Dan kemungkinan HAWLO GROUP akan kembali dengan nama dan juga sistem dan sebagainya yang terbaru entah itu kapan kami belum tau. Cepat atau lambat kami belum bisa kasih kepastian yang jelas. Kami berharap semoga kedepannya ada hal dan berita baik sehingga kami bisa kembali hadir di rp ini.
Dan kami mohon maaf jika selama ini kami ada buat kesalahan baik itu secara personal ataupun team dan channel. Terimakasih dan sampai jumpa.
Terimakasih buat semua pihak Ex Team, Team, Partnership, juga Subscribers ALL CHANNEL HAWLO GROUP COMPANY.
Regards,
Hawlo Group Company We are Team, and We are Family.
BY [CLOSE] HAWLO GROUP
Warning: Undefined variable $i in /var/www/tg-me/post.php on line 283
Telegram and Signal Havens for Right-Wing Extremists
Since the violent storming of Capitol Hill and subsequent ban of former U.S. President Donald Trump from Facebook and Twitter, the removal of Parler from Amazon’s servers, and the de-platforming of incendiary right-wing content, messaging services Telegram and Signal have seen a deluge of new users. In January alone, Telegram reported 90 million new accounts. Its founder, Pavel Durov, described this as “the largest digital migration in human history.” Signal reportedly doubled its user base to 40 million people and became the most downloaded app in 70 countries. The two services rely on encryption to protect the privacy of user communication, which has made them popular with protesters seeking to conceal their identities against repressive governments in places like Belarus, Hong Kong, and Iran. But the same encryption technology has also made them a favored communication tool for criminals and terrorist groups, including al Qaeda and the Islamic State.
Should You Buy Bitcoin?
In general, many financial experts support their clients’ desire to buy cryptocurrency, but they don’t recommend it unless clients express interest. “The biggest concern for us is if someone wants to invest in crypto and the investment they choose doesn’t do well, and then all of a sudden they can’t send their kids to college,” says Ian Harvey, a certified financial planner (CFP) in New York City. “Then it wasn’t worth the risk.” The speculative nature of cryptocurrency leads some planners to recommend it for clients’ “side” investments. “Some call it a Vegas account,” says Scott Hammel, a CFP in Dallas. “Let’s keep this away from our real long-term perspective, make sure it doesn’t become too large a portion of your portfolio.” In a very real sense, Bitcoin is like a single stock, and advisors wouldn’t recommend putting a sizable part of your portfolio into any one company. At most, planners suggest putting no more than 1% to 10% into Bitcoin if you’re passionate about it. “If it was one stock, you would never allocate any significant portion of your portfolio to it,” Hammel says.
